Terus Diburu karena Menguntungkan
Ditengah tren menurunnya pasar properti saat ini. Terutama untuk sektor perkantoran, tentunya akan mengkoreksi perencanaan pengembang dalam membangun proyeknya. Nampaknya hal ini tidak berlaku bagi proyek perkantoran yang dikembangkan dikawasan prime Jakarta, seperti halnya Office Tower 2 Mega Superblok Ciputra World 1 Jakarta yang tetap diburu walau ditawarkan dengan harga cukup tinggi.
Office Tower 2 yang direncanakan akan dikembangkan terintegrasi langsung dengan Mega Superblok Ciputra World 1Jakarta, proyek perkantoran ini akan dibangun setinggi 47 lantai di area Ciputra World 1 Jakarta, Jl. Prof. Dr. Satrio kav. 3-5, Jakarta Selatan, yang merupakan salah satu perkantoran yang paling representatif untuk mewujudkan perkembangan dan kemajuan investasi di berbagai bidang.
Diketahui bersama, Ciputra World Jakarta dikembangkan di area land bank seluas 15 hektar oleh PT Ciputra Property, Tbk terbilang langka dan bahkan menjadi salah satu Integrated Superblock at Golden Triangle Central Business District (CBD) terbesar di Indonesia. Visi besarnya adalah mengembangkan Jl. Prof. Dr. Satrio, Kuningan – Jakarta Selatan menjadi kawasan financial, shopping and art district layaknya Orchard Road di Singapura.
Pembangunan Ciputra World Jakarta akan terdiri dari tiga bagian. Selain pusat perbelanjaan, masing-masing dari superblock ini juga menawarkan kantor dan hunian dengan konsep mixed-use. Dimulai dari Ciputra World 1 Jakarta, di area seluas 5,5 hektar yang mencakup pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, perkantoran, museum seni dan auditorium dengan kapasitas penonton sebanyak 1200 orang.
LOTTE Shopping Avenue, pusat perbelanjaan yang merupakan bagian dari kompleks superblok Ciputra World 1 Jakarta, memiliki luas bangunan 130.000 meter persegi, salah satu yang terbesar di Jakarta. Selain itu, tersedia trotoar selebar 10 meter dan direncanakan untuk membangun terowongan bawah tanah sebagai akses dari Ciputra World Jakarta 1 dan 3.
Sementara hotel yang diberi nama Raffles Hotel, menyediakan sebanyak 174 kamar dan 136 unit Apartemen myHome, 170 unit Ascott Serviced Apartements, serta 88 unit Apartemen Raffles Residences Jakarta yang didesain mewah. gedung perkantoran Trade A, DBS Bank Tower dengan luas bangunan 73.000 m2 dan Office Tower 2 yang akan dibangun dengan bangunan seluas 92.000 m2.
Di awal 2012 pengembang PT Ciputra Property, Tbk., memulai pembangunan Ciputra World 2 Jakarta. Proyek yang terdiri dari The Orchard Satrio, The Residence and Fraser Suites Serviced Apartements, Office Tower, dan W Hotel Jakarta mengambil area seluas 3,1 hektar. Kemudian di tahap ketiga, akan dibangun pula Ciputra World 3 Jakarta. Dengan demikian, lahan seluas 15 hektar akan dapat terbangun sekitar 15 gedung bertingkat.
Direktur PT Ciputra Property, Tbk Rudi Hartono optimistis dengan berbagai fasilitas pendukung dan keunggulan lain yang ditawarkan tersebut akan mendongkrak pasar Office Tower tahap kedua di area Ciputra World 1 Jakarta. Meskipun sebagian kalangan menganggap, ketersediaan produk properti perkantoran di Jakarta sudah masuk dalam kategori over supply.
Secara spesifik Office Tower 2 yang dibangun di area seluas 92.000 m2 ini memiliki banyak keunggulan dibanding perkantoran lain. Diantaranya, desain lantai dengan raised floor untuk instalasi kabel bawah lantai. Desain seperti ini dapat memudahkan setiap tenant dalam me-layout ruangan dan mempercepat waktu fitting out.
Untuk memudahkan mobilitas, lift yang digunakan tergolong high speed dengan teknologi yang sangat mendukung pergerakan aktivitas para pebisnis di Office Tower 2 yang cukup tinggi.
Tampilan setiap lantai perkantoran tampak mewah. Misalnya lantai lobby yang memakai stone, marbel atau granit dengan sentuhan desain yang sarat keunikan dan nilai seni tinggi.
Dijelaskan Rudi, untuk menjaga tingkat kepuasan yang tinggi bagi penyewa maupun pemilik ruang perkantoran, kualitas dan pengelolaan yang baik dari gedung Office sangatlah diperhatikan. “Oleh karena itu hanya sekitar 30% yang dijual strata. Sementara sisanya sebanyak 70 persen akan disewakan dengan harga yang cukup kompetitif.” papar Rudi
Dewasa ini, harga sewa perkantoran sudah mencapai sekitar Rp. 400 ribu per meter persegi per bulan. Ke depan, harga sewa perkantoran dipastikan semakin tinggi seiring meningkatnya kebutuhan terhadap ruang perkantoran.Office Tower 2 telah terjual sekitar 40% dari unit yang ditawarkan dengan harga berkisar Rp 50 - 55 juta per m2 diluar PPN. Adanya rencana mass rapid transit (MRT) dan Monorail menjadi daya tarik tersendiri bagi pebisnis untuk beralih mencari office di CBD, dibanding area lain (non CBD).
Ditambahkan Rudi, dari sisi investasi, pemilihan lokasi kantor di CBD area jelas sangat menguntungkan karena harga jual yang terus meningkat. Buktinya, harga Office Tower 1 pada saat penawaran perdana di tahun 2012, hanya sekitar Rp32 juta per m2 persegi diluar PPN 10 %. Tapi saat ini, harganya sudah sekitar Rp 50 juta per m2 persegi. Begitu juga untuk sewa, sekarang harganya sudah sekitar USD40 per meter persegi.
“Dengan demikian, membeli unit Office Tower 2 merupakan investasi yang sangat menguntungkan. Jadi, tunggu apa lagi? Segera miliki unit Office Tower 2 dikarenakan terbatasnya unit yang dijual dan nikmati nilai investasi yang menarik,” ujar Rudi menutup pembicaraan.
0 komentar